PROPOSAL PENGARUH
SUKU BUNGA dan NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PEMBERIAN KREDIT TERHADAP NASABAH
BANK MANDIRI
Diusulkan
oleh :
Tiara
Rosmiyanti (14109924)
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2012
Daftar
Isi
1. Lembar Pengesahan
2. Abstraksi
3. BAB I
-
1.1
Latar Belakang Masalah
-
1.2
Identifikasi Maslah
-
1.3
Pembatasan Masalah
-
1.4
Rumusan Masalah
-
1.5
Tujuan Penelitian
-
1.6
Manfaat Penelitian
4. BAB II
-
2.1
Landasan Teori
-
2.2
Hipotesis
5. BAB III
-
3.1
Waktu dan Tanggal
-
3.2
Metode Penelitian
-
3.3
Tekhnik Analisis dan Data
6. KESIMPULAN
7. DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Analisia
Faktor Penyebab Merosotnya
Nilai Tukar Rupiah
2. Pelaksana
Kegiatan
a. Nama
Lengkap
:
Tiara Rosmiyanti
b. NPM
: 14109924
c.
Universitas
:
Gunadarma
Depok, 8 Januari 2012
Menyetujui :
Ketua Jurusan Sistem
Informasi
Pembantu
Rektor Bidang
( Dr. Setia Wirawan
)
(Dr. Irwan Bastian
)
Manager BANK MANDIRI
( Surya Pranoto, SE.)
ABSTRAK
Krisis
finansial global yang menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian dunia secara
drastis pada tahun 2008 dan diperkirakan masih akan terus berlanjut, bahkan
akan meningkat intensitasnya pada tahun 2009. Perlambatan pertumbuhan ekonomi
dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot
tajam, juga akan berdampak pada banyaknya industri besar yang terancam
bangkrut, terjadinya penurunan kapasitas produksi, dan terjadinya lonjakan
jumlah pengangguran dunia. Bagi negara-negara berkembang dan emerging markets,
situasi ini dapat merusak fundamental perekonomian, dan memicu terjadinya
krisis ekonomi.
Kekhawatiran atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian di negara-negara emerging markets dan fenomena flight to quality dari investor global di tengah krisis keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk Indonesia dan mengeringkan likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal ini menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung bergejolak di tengah ketidakpastian yang meningkat.
Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia meskipun telah membangun momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif pelemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan second round effect-nya akan mulai dirasakan meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di sisi neraca pembayaran, neraca sektor riil dan APBN.
Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utang-utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.
Kekhawatiran atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian di negara-negara emerging markets dan fenomena flight to quality dari investor global di tengah krisis keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk Indonesia dan mengeringkan likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal ini menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung bergejolak di tengah ketidakpastian yang meningkat.
Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia meskipun telah membangun momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif pelemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan second round effect-nya akan mulai dirasakan meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di sisi neraca pembayaran, neraca sektor riil dan APBN.
Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utang-utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Hancurnya industri keuangan global
yang dipicu oleh naiknya harga minyak serta pangan dan semakin diperparah
dengan terjadinya krisis keuangn di Amerika Serikat telah mengakibatkan
melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Dampak dari krisis di Amerika Serikat yang berdampak pada peningkatan inflasi di beberapa negara serta diikuti dengan kenaikan suku bunga dan nilai tukar mata uang setempat. Hal ini terjadi karena sistem keuangan suatu negara tidak bisa berdiri sendiri.Selallu terkait dengan sistem keuangan pada negara lain secara global. Hal ini lah yang mendorong penulis untuk melkukan penelitian mengenai fenomena yang sedang terjadi tersebut melalui penelitian ilmiah yang berjudul "Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pemberian Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri"
Pada tahun 2008, Bank Indonesia pernah melakukan penelitian terhadap dampak empiris inflasi terhadap pertumbuhan dan kualitas kredit perbankan di Indonesia. Hasil dafri penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan inflasi mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas kredit.
1.2
Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ilmiah ini, saya
akan mencoba mengidentifikasi persoalan dalam bentuk beberapa pertanyaan
sebagai berikut :
- Bagaimana pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
- Bagaimana pengaruh suku bunga di Indonesia, Amerika, Inggris, dan Jepang terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
1.3
Pembatasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya topik
yang akan diteliti, maka saya membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai
berikut :
1. Penelitian hanya akan menggunakan aktiva pada bank Mandiri
2. Aktiva sutu bank terdiri dari banyak pos, dan penulis hanya membatasi untuk menggunakan pos-pos yang sesuai dengan skala prioritas penggunaan dana, yaitu :
1. Penelitian hanya akan menggunakan aktiva pada bank Mandiri
2. Aktiva sutu bank terdiri dari banyak pos, dan penulis hanya membatasi untuk menggunakan pos-pos yang sesuai dengan skala prioritas penggunaan dana, yaitu :
- kredit untuk nasabah; terdiri dari kredit yang diberikan
- investasi untuk pendapatan; terdiri dari penyertaan.
3. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penggunaan
data suku bunga, inflasi, serta kurs Rupiah terhadap negara Amerika, Inggris,
dan jepang
4. Alat bantu yang digunakan untuk menganalisa data
statistik agar dapat diolah, ditampilkan, dan dimanipulasi sehingga dapat
menyajikan suatu informasi dalam penelitian ini menggunakan software SPSS
1.4
Rumusan Masalah
Rumusan masalah :dari uraian yang
telah dikemukakan maka penulis ingin mengangkat masalah mengenai “ apa saja
faktor penyebab hancurnya industry keuangan global ?”
1.5
Tujuan Penelitian
Penelitian ilmiah ini bertujuan untuk :
- Mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
- Mengetahui dan menganalisis pengaruh suku bunga di Indonesia, Amerika, Inggris, dan Jepang terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
1.6
Manfaat penelitian
Penelitian ilmiah yang akan
dilakukan penulis ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1. Manfaat akademis
Penelitian yang sangat berhubungan dengan manajemen dana bank, manajemen perkreditan, serta keuangan internasional diharapkan dapat lebih dipahami oleh pihak yang berkepentingan
2. manfaat dalam implementasi
Penelitian ini difokuskan pada bank Mandiri sebagai objek penelitian sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan.
1. Manfaat akademis
Penelitian yang sangat berhubungan dengan manajemen dana bank, manajemen perkreditan, serta keuangan internasional diharapkan dapat lebih dipahami oleh pihak yang berkepentingan
2. manfaat dalam implementasi
Penelitian ini difokuskan pada bank Mandiri sebagai objek penelitian sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI & HIPOTESIS
2.1
Landasan Teori
Neraca
Menurut Soedijono pada kuliah Institusi Depositori dan Pasar Modal, Neraca sebuah bank dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktiva dan pasiva. Selanjutnya pasive sebuah bank terdiri dari utang dan modal.
Inflasi
menurut www.Organisasi.org , inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikn dan berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus
suku bunga
menurut John Maynard keynes, bahwa suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap uang.2.2 Hipotesis
Menurut Soedijono pada kuliah Institusi Depositori dan Pasar Modal, Neraca sebuah bank dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktiva dan pasiva. Selanjutnya pasive sebuah bank terdiri dari utang dan modal.
Inflasi
menurut www.Organisasi.org , inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikn dan berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus
suku bunga
menurut John Maynard keynes, bahwa suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap uang.2.2 Hipotesis
Dengan sarana dan prasarana yang
telah disiapkan oleh PT KAI tingkat kenyaman dapat meningkatkan permintaan akan
penggunaan alat transportasi rakyat dan menurunnya angka kecelakaan sehingga
dapat mengurangi angka kemacetan di kota-kota besar terutama Jakarta dan
sekitarnya.
2.2
Hipotesis
Hipotesa yang akan dicoba untuk dirumuskan berdasarkan
kerangka pemikiran diatas adalah :
- H01: Tidak ada pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap pemberian kredit untuk nasabah bank Mandiri
- H02: Tidak ada pengaruh suku bunga Indonesia , Amerika, Inggris, dan Jepang terhadap pemberian kredit untuk nasabah bank mandiri.
BAB
III
METODELOGI
PPENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu
Tanggal : 20 - 27 November 2011
Waktu : 08.00 - selesai
3.2
Metode Penelitian
Data Penelitian
1. Sumber data
data diperoleh dari Laporan tahunan Bank Indonesia dan Laporan keuangan Publikasi Triwulan Neraca PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
2. jenis Data
a. ativa bank mandiri
aktiva bank mandiri yang terdiri dari :
kredit untuk nasabah, terdiri dari kredit yang diberikan
investasi untuk pendapatan, terdiri dari penyertaan.
b. kurs Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY
c. Suku bunga inflasi di Indonesia, Amerika, Inggris, dan jepang
3. Tipe Data
data yang diteliti adalah data sekunder yang diterbitkan oleh bank Indonesia dalam bentuk buletin
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Bank MANDIRI
Periode Penelitian
data yang digunakan merupakan data triwulan dari triwulan IV 2000 sampai dengan triwulan II 2008
Alat Yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah software SPSS
Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier dengan metode kuadrat terkecil
1. Sumber data
data diperoleh dari Laporan tahunan Bank Indonesia dan Laporan keuangan Publikasi Triwulan Neraca PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
2. jenis Data
a. ativa bank mandiri
aktiva bank mandiri yang terdiri dari :
kredit untuk nasabah, terdiri dari kredit yang diberikan
investasi untuk pendapatan, terdiri dari penyertaan.
b. kurs Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY
c. Suku bunga inflasi di Indonesia, Amerika, Inggris, dan jepang
3. Tipe Data
data yang diteliti adalah data sekunder yang diterbitkan oleh bank Indonesia dalam bentuk buletin
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Bank MANDIRI
Periode Penelitian
data yang digunakan merupakan data triwulan dari triwulan IV 2000 sampai dengan triwulan II 2008
Alat Yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah software SPSS
Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier dengan metode kuadrat terkecil
3.3
Teknik Analisis Data
Dalam hal ini kami menggunakan
teknik analisis dalam dan untuk proses kebijakan (analysis in and for policy
process), dimana dalam pendekatan ini, analisis dilakukan atas teknik analisis,
riset, advokasi dalam sebuah proses kebijakan.
KESIMPULAN
Jadi 50 % penyebab menurunnya nilai
tukar terhadap mata uang rupian adalah Hancurnya
industri keuangan global yang dipicu oleh naiknya harga minyak serta pangan dan
semakin diperparah dengan terjadinya krisis keungn di Amerika Serikat telah
mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Dampak dari krisis di
Amerika Serikat yang berdampak pada peningkatan inflasi , dan dampak negatif
yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global
adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat
merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah
disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar
rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen .
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar