Minggu, 08 Januari 2012

TUGAS 4 (PROPOSAL LENGKAP)


PROPOSAL PENGARUH SUKU BUNGA dan NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PEMBERIAN KREDIT TERHADAP NASABAH BANK MANDIRI

Diusulkan oleh :
Tiara Rosmiyanti (14109924)

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2012







Daftar Isi
1.      Lembar Pengesahan
2.      Abstraksi
3.      BAB I
-          1.1 Latar Belakang Masalah
-          1.2 Identifikasi Maslah
-          1.3 Pembatasan Masalah
-          1.4 Rumusan Masalah
-          1.5 Tujuan Penelitian
-          1.6  Manfaat Penelitian
4.      BAB II
-          2.1 Landasan Teori
-          2.2 Hipotesis
5.      BAB III
-          3.1 Waktu dan Tanggal
-          3.2 Metode Penelitian
-          3.3 Tekhnik Analisis dan Data
6.      KESIMPULAN
7.      DAFTAR PUSTAKA


HALAMAN PENGESAHAN
1.      Judul Kegiatan                                    : Analisia Faktor Penyebab Merosotnya
                                                                     Nilai Tukar Rupiah
2.      Pelaksana Kegiatan                                                                                             
    a. Nama Lengkap                                   : Tiara Rosmiyanti                                     
    b. NPM                                                    : 14109924                                 
    c. Universitas                                          : Gunadarma                                            
     

Depok, 8 Januari 2012
Menyetujui :
Ketua Jurusan Sistem Informasi                                   Pembantu Rektor Bidang


        ( Dr. Setia Wirawan )                                                (Dr. Irwan Bastian )                     
                    

Manager BANK MANDIRI

    ( Surya Pranoto, SE.)
ABSTRAK
Krisis finansial global yang menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian dunia secara drastis pada tahun 2008 dan diperkirakan masih akan terus berlanjut, bahkan akan meningkat intensitasnya pada tahun 2009. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan berdampak pada banyaknya industri besar yang terancam bangkrut, terjadinya penurunan kapasitas produksi, dan terjadinya lonjakan jumlah pengangguran dunia. Bagi negara-negara berkembang dan emerging markets, situasi ini dapat merusak fundamental perekonomian, dan memicu terjadinya krisis ekonomi.

Kekhawatiran atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian di negara-negara emerging markets dan fenomena flight to quality dari investor global di tengah krisis keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk Indonesia dan mengeringkan likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal ini menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung bergejolak di tengah ketidakpastian yang meningkat.

Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia meskipun telah membangun momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif pelemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan second round effect-nya akan mulai dirasakan meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di sisi neraca pembayaran, neraca sektor riil dan APBN.

Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utang-utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hancurnya industri keuangan global yang dipicu oleh naiknya harga minyak serta pangan dan semakin diperparah dengan terjadinya krisis keuangn di Amerika Serikat telah mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Dampak dari krisis di Amerika Serikat yang berdampak pada peningkatan inflasi di beberapa negara serta diikuti dengan kenaikan suku bunga dan nilai tukar mata uang setempat. Hal ini terjadi karena sistem keuangan suatu negara tidak bisa berdiri sendiri.Selallu terkait dengan sistem keuangan pada negara lain secara global. Hal ini lah yang mendorong penulis untuk melkukan penelitian mengenai fenomena yang sedang terjadi tersebut melalui penelitian ilmiah yang berjudul "Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pemberian Kredit Untuk Nasabah Bank Mandiri"

Pada tahun 2008, Bank Indonesia pernah melakukan penelitian terhadap dampak empiris inflasi terhadap pertumbuhan dan kualitas kredit perbankan di Indonesia. Hasil dafri penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan inflasi mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas kredit.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ilmiah ini, saya akan mencoba mengidentifikasi  persoalan dalam bentuk beberapa pertanyaan sebagai berikut :
  1. Bagaimana pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
  2. Bagaimana pengaruh suku bunga di Indonesia, Amerika, Inggris, dan Jepang terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya topik yang akan diteliti, maka saya membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :
1.   Penelitian hanya akan menggunakan aktiva pada bank Mandiri
2. Aktiva sutu bank terdiri dari banyak pos, dan penulis hanya membatasi untuk menggunakan pos-pos  yang sesuai dengan skala prioritas penggunaan dana, yaitu :
  • kredit untuk nasabah; terdiri dari kredit yang diberikan
  • investasi untuk pendapatan; terdiri dari penyertaan.
3. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penggunaan data suku bunga, inflasi, serta kurs Rupiah terhadap negara Amerika, Inggris, dan jepang
4. Alat bantu yang digunakan untuk menganalisa data statistik agar dapat diolah, ditampilkan, dan dimanipulasi sehingga dapat menyajikan suatu informasi dalam penelitian ini menggunakan software SPSS




1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah :dari uraian yang telah dikemukakan maka penulis ingin mengangkat masalah mengenai “ apa saja faktor penyebab hancurnya industry keuangan global ?”
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ilmiah ini bertujuan untuk :
  1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
  2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh suku bunga di Indonesia, Amerika, Inggris, dan Jepang terhadap pemberian kredit di bank Mandiri?
1.6 Manfaat penelitian
Penelitian ilmiah yang akan dilakukan penulis ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1. Manfaat akademis
Penelitian yang sangat berhubungan dengan manajemen dana bank, manajemen perkreditan, serta keuangan internasional diharapkan dapat lebih dipahami oleh pihak yang berkepentingan
2. manfaat dalam implementasi
Penelitian ini difokuskan pada bank Mandiri sebagai objek penelitian sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan.






BAB II
LANDASAN TEORI & HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
Neraca
Menurut Soedijono pada kuliah Institusi Depositori dan Pasar Modal, Neraca sebuah bank dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aktiva dan pasiva. Selanjutnya pasive sebuah bank terdiri dari utang dan modal.

Inflasi
menurut www.Organisasi.org , inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikn dan berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus

suku bunga
menurut John Maynard keynes, bahwa suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap uang.2.2 Hipotesis
Dengan sarana dan prasarana yang telah disiapkan oleh PT KAI tingkat kenyaman dapat meningkatkan permintaan akan penggunaan alat transportasi rakyat dan menurunnya angka kecelakaan sehingga dapat mengurangi angka kemacetan di kota-kota besar terutama Jakarta dan sekitarnya.
2.2 Hipotesis
Hipotesa yang akan dicoba untuk dirumuskan berdasarkan kerangka pemikiran diatas adalah :
  • H01: Tidak ada pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY terhadap pemberian kredit untuk nasabah bank Mandiri
  • H02: Tidak ada pengaruh suku bunga Indonesia , Amerika, Inggris, dan Jepang terhadap pemberian kredit untuk nasabah bank mandiri.
  











BAB III
METODELOGI PPENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu
Tanggal : 20 - 27 November 2011
Waktu : 08.00 - selesai
3.2 Metode Penelitian
Data Penelitian
1. Sumber data
data diperoleh dari Laporan tahunan Bank Indonesia dan Laporan keuangan Publikasi Triwulan Neraca PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
2. jenis Data
a. ativa bank mandiri
aktiva bank mandiri yang terdiri dari :
kredit untuk nasabah, terdiri dari kredit yang diberikan
investasi untuk pendapatan, terdiri dari penyertaan.
b. kurs Rupiah terhadap USD, GBP, dan JPY
c. Suku bunga inflasi di Indonesia, Amerika, Inggris, dan jepang
3. Tipe Data
data yang diteliti adalah data sekunder yang diterbitkan oleh bank Indonesia dalam bentuk buletin



Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Bank MANDIRI

Periode Penelitian
data yang digunakan merupakan data triwulan dari triwulan IV 2000 sampai dengan triwulan II 2008

Alat Yang Digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah software SPSS

Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier dengan metode kuadrat terkecil
3.3 Teknik Analisis Data
Dalam hal ini kami menggunakan teknik analisis dalam dan untuk proses kebijakan (analysis in and for policy process), dimana dalam pendekatan ini, analisis dilakukan atas teknik analisis, riset, advokasi dalam sebuah proses kebijakan.

KESIMPULAN
Jadi 50 % penyebab menurunnya nilai tukar terhadap mata uang rupian adalah  Hancurnya industri keuangan global yang dipicu oleh naiknya harga minyak serta pangan dan semakin diperparah dengan terjadinya krisis keungn di Amerika Serikat telah mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Dampak dari krisis di Amerika Serikat yang berdampak pada peningkatan inflasi , dan dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen .
DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar