Jumat, 01 Oktober 2010

Astronot Apollo 11 Jadi Inspirasi Rakyat AS


Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memuji jiwa patriotisme yang ditunjukkan para astronot yang pertama kali mendarat di bulan pada event bersejarah yang terjadi 20 Juli 1969 silam.

Obama mengungkapkan hal itu dalam perayaan ke-40 peristiwa pendaratan tersebut. Dia juga menambahkan, Amerika terus mendapatkan banyak inspirasi dari Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins. "Saya kira kita semua pada saat itu menyebut pada akhirnya umat manusia bisa keluar dari planet ini," ungkapnya.

Obama yang masih berusia 7 tahun saat Armstrong dan Aldrin menapakkan kaki pertama kali di permukaan bulan mengatakan saat itu sangat menyenangkan bisa menjadi saksi peristiwa bersejarah yang dilakukan oleh ketiga orang tersebut. "Masa di mana salah satu dari kita melangkah di bulan dan meninggalkan jejaknya ada di sini hingga hari ini," kata Obama. Dia memuji para astronot untuk jiwa patriotisme, ketenangan walau dalam tekanan dan kecapaian yang mereka tunjukan dalam misi tersebut. "Pencapaian mereka bagaimanapun mampu mengangkat pandangan kita, bukan hanya di Amerika Serikat, tapi juga seluruh dunia," puji Obama.

Kejadian itu berlangsung 40 tahun silam dan sekira 500 juta orang di seluruh dunia berkumpul untuk melihat televisi dan mendengarkan radio. Saat itu Neil Armstrong menginjakkan kaki di bulan. Mengingat masa kecilnya di Hawaii, Obama ketika itu digendong dan duduk di bahu kakeknya untuk melihat kapsul NASA yang jatuh di lautan Pasifik. "Saya ingat ketika bendera Amerika berkibar dan kakek saya mengatakan bahwa misi Apollo merupakan contoh bagaimana rakyat Amerika dapat melakukan segalanya dengan pikiran mereka," ujar Obama.

Ke depannya, Obama mengungkapkan generasi mendatang anak-anak AS akan melihat lebih dekat angkasa dan menjadi Armstrong, Collins, dan Aldrin berikutnya. Dia juga berjanji akan mendukung NASA jika ingin "melakukan petualangan mereka". Sebenarnya badan antariksa AS saat ini mengumumkan keinginannya untuk kembali membawa astronot ke bulan dan ke Mars pada 2020, tapi rencana itu masih dikaji ulang bersama dengan kendaraan luar angkasa yang bisa membawa mereka ke sana. Namun, proyek itu sepertinya akan sulit terwujud seiring dengan krisis ekonomi yang melanda negara itu.

NASA juga akan memensiunkan pesawat luar angkasanya tahun depan dan menggantinya dengan pesawat antariksa Orion, sebuah kapsul mirip Apolli yang bisa meluncur dengan sebuah roket baru bernama Ares 1. Sebenarnya, roket lainnya, Ares V, memiliki kapabilitas untuk meluncurkan kapal besar muatan kargo yang bisa mengangkut semua kebutuhan dalam misi ke bulan. Sementara itu, Aldrin dan Collins meminta agar AS memperbarui upaya untuk mengirim misi manusia ke Mars.

Neil Armstrong, manusia pertama yang mendarat di bulan, mengatakan, perlombaan untuk mendarat di bulan adalah kontes perdamaian abadi. Dia mengatakan hal itu adalah sebuah investasi nasional yang luar biasa bagi AS dan Uni Soviet ketika itu. Ketika menyampaikan pidato di museum, Neil Armstrong mengatakan, perlombaan mendarat di bulan merupakan sebuah pengalihan dalam era perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

"Pada akhirnya, hal itu memberikan sebuah mekanisme yang kemudian mengakibatkan kerja sama di antara negara yang saling bersaing itu. Dalam hal lain, diantara keduanya, hal itu adalah investasi nasional yang luar biasa bagi kedua belah pihak," katanya. Sementara Buzz Aldrin memuji keputusan bulat yang dibuat Presiden John F Kennedy untuk mengumumkan bahwa AS akan mendaratkan manusianya di bulan sebelum akhir tahun 1960-an.

"Apollo 11 merupakan sebuah simbol atas apa yang bisa dilakukan oleh manusia dan negara yang besar jika kita bekerja dengan sepenuh hati, bekerja sama, dan mempunyai para pemimpin yang memiliki pandangan dan determinasi yang kuat," katanya. Meski demikian Aldrin juga mendorong sebuah misi ke Mars. "Cara terbaik untuk menghormati dan mengingat semua orang yang ikut berperan dalam program Apollo adalah dengan mengikuti langkah kami, dengan tekad yang bulat kembali dalam sebuah misi eksplorasi," ujarnya.

Collins yang menjelajah mengelilingi Bulan di saat Armstrong dan Aldrin berjalan di atas permukaannya mengatakan, Mars lebih menarik daripada Bulan. "Kadang saya kira saya terbang ke tempat yang salah, Mars selalu menjadi tempat yang saya senangi sejak kecil hingga sekarang," paparnya. Dia mendesak eksplorasi lanjutan dengan mengatakan Mars adalah sebuah tujuan yang lebih berharga pada saat ini. (Koran SI/Koran SI/mbs)


sumber by : http://international.okezone.com/read/2009/07/22/18/240826/18/astronot-apollo-11-jadi-inspirasi-rakyat-as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar